Pagi yang cerah, di hari ke 28 bulan September 2014, kami
peserta pelatihan MC mengunjungi gerobak kecil Pak Samsu yang terletak di jalan
Paseh no.18 Tasikmalaya.
Pak Samsu di temani ibunya berjualan serabi dari jam
05.00-08.00 setiap hari.
“Saya jualan serabi sudah lama sejak tahun 1990, selain
untuk mata pencaharian ini sudah menjadi tradisi keluarga jadi sayang kalau
ditinggalkan karena sudah banyak langganan.” Begitu pak Samsu menjelaskan
kepada kami tentang motivasi usahanya.
Makanan tradisional ini cara membuatnya sangat mudah bahannya
pun sangat sederhana. Serabi dibuat dari tepung beras, kelapa parut, air dan
sedikit garam, dibuat adonan sedikit agak kental. Cara memasaknya cukup di
masak di atas ketel kecil panas tanpa minyak ditutup selama 1 menit serabi pun
sudah siap untuk di santap. Dengan menggunakan 6 tungku. Setiap harinya
biasanya Pak Samsu membuat 5kg adonan dan terjual habis dengan keuntungan
berkisar Rp.40.000-Rp.50.000/kg. jadi kalau di hitung perhari keuntungannya
Rp.200.000-Rp.250.000. total keuntungan sebulan adalah
Rp.6.000.000-Rp.7.500.000. hmmm selain serabinya enak omzetnya juga sangat
menjanjikan. Meskipun harga pokok naik Pak Samsu masih bisa menjual serabinya dengan
harga yang tetap, hal ini disiasati dengan memperkecil ukuran serabi, sehingga
harga masih terjangkau oleh pembeli.
Makanan yang sederhana dan enak ini banyak di gemari orang.
“Siasanya yang beli orang sekitar sini tapi kadang ada juga
dari luar kota yang kebetulan lewat, tapi kalau dari luar negeri belum ada”
kata pak Samsu sambil tersenyum.
Serabi adalah makanan tradisional yang tetap eksis dan mampu
bersaing dengan “serabi-serabi millennium”.
“Terimakasih atas
kunjungannya” kata Pak Samsu.
“Terimakasih juga pak atas informasinya. Semoga jualannya
laris, sukses dan berkah selalu.”
Setelah membeli beberapa buah serabi kamipun berpamitan.
Serabi Telur |
Serabi Oncom |